Sunday 10 June 2018

Belajar Arduino Sinyal digital ke analog (arduino 5)

Halo sobat Ototronik, kemaren kita sudah mempelajari bagaimana analog ke digital, sekarang kita akan mempelajari sebaliknya yaitu digital ke analog. Yang namanya sinyal tentunya tidak bisa kita lihat secara langsung untuk mengerti akan tetapi kita bisa melihat sinyal yang ditampilkan oleh lampu led dengan nyala secara analog. lampu led akan menyala terang dan redup tergantung masukan dari potensio.
jangan bingung dulu ya kalo belum praktek. mudah kok sobat ototronik, mari siapkan bahan yang kemaren sudah pernah digunakan.
Untuk mempelajari sinyal digital ke analog komponen yang dibutuhkan adalah :
  1. Potensio 1 x 
  2. Lampu led  1x
  3. Resistor 220 Ohm 1x 
  4. Arduino Uno 1x
  5. Kabel jumper dan kabel rakit. 
Potensio termasuk dalam variabel resistor, memiliki 3 kaki, untuk dapat memahami kaki dari potensio perhatikan ilustrasi sebagai berikut :

setelah dikumpulkan semua kita lihat wiring diagramnya sebagai berikut : 

Penanganan arduino untuk sinyal digital dan analog memiliki perbedaan pada letak port nya, mengapa berbeda? hal ini dikarenakan untuk merubah sinya ldigital menjadi analog  dibutuhkan komponen tambahan yang biasa disebut sebagai IC DAC( digital Analog  converter). dalam arduino port yang bisa digunakan untuk keluaran analog adalah yang memiliki tanda ~ pada port nya. silahkan diamati pada arduino uno pada portnya. yang bisa digunakan adalah port nomor : 3,5,6,9,10,11. 

Untuk mencoba praktek kali ini inputan dari potensio diletakan pada port A0 sebagai input sinyal analog dari potensiometer. kemudian untuk cara melihat nilai dari hasil perubahan potensio ini dapat di lihat di software arduino dengan melihat serial monitor atau ctrl+shift+M. 

Berikutnya mari kita tulis kode program nya:


int led = 11; // Memilih pin digital untuk lampu LED
int pinPot = 0; // Memilih pin analog untuk VR
int potVal = 0; // Tempat untuk menerima nilai tegangan dari VR
    
void setup() {
   pinMode(led, OUTPUT); // Mengatur lampu LED sebagai output
}

void loop() {
    potVal = analogRead(pinPot); // terima masukan nilai dari VR
    potVal = map(potVal, 0, 1023, 0, 255); // ubah nilai (0-1023) jadi (0-255)  
    analogWrite(led, potVal); // ubah nilai VR untuk mengatur kecerahan
}  
silahkan di upload programnya sampai sukses.

Belajar Arduino Sinyal Analog (arduino 4)

Sinyal analog adalah sinyal yang bernilai rentang jarak tertentu, jika sinyal digital iya dan tidak, high dan low, maka sinyal analog memiliki rentang nilai dari 0 s/d 5 Volt. namun dalam hal ini untuk mempermudah pembacaan oleh arduino atau mikrokontroler maka di petakan atau di maping kedalam beberapa nilai sesuai kebutuhan. 
Semua sensor yang ada pada mobil berbentuk sinyal analog. Contoh : sinyal water temperatur sensor, engine coolant, Knock sensor, CKP, dan CMP. kemudian yang berfungsi untuk aktuator atau aksi dari simulasi sistem ini aadalah lampu led. Perubahan pada potensio akan menyebabkan perbedaan nyala lampu led nya. 
Dalam simulasi seperti ini yang perlu dicatat adalah perbedaan nyala dan matinya, jadi jika pada mobil di ibaratkan seperti lamanya Injektor mobil menyemprotkan bahan bakar sesuai perubahan variabel putaran mesin. 
Untuk mempelajari sinyal analog komponen yang dibutuhkan adalah :
  1. Potensio 1 x 
  2. Lampu led  1x
  3. Resistor 220 Ohm 1x 
  4. Arduino Uno 1x
  5. Kabel jumper dan kabel rakit. 
Potensio termasuk dalam variabel resistor, memiliki 3 kaki, untuk dapat memahami kaki dari potensio sebagai berikut :

setelah dikumpulkan semua kita lihat wiring diagramnya sebagai berikut : 

Penanganan arduino untuk sinyal digital dan analog memiliki perbedaan pada letak port nya, mengapa berbeda? hal ini dikarenakan untuk merubah sinyal analog menjadi digital dibutuhkan komponen tambahan yang biasa disebut sebagai IC ADC ( Analog digital converter) dalam arduino IC ditanamkan didalamnya dan terletak di port A0 sd A5. 

Untuk mencoba praktek kali ini inputan dari potensio diletakan pada port A0 sebagai input sinyal analog dari potensiometer. kemudian untuk cara melihat nilai dari hasil perubahan potensio ini dapat dilihat di software arduino dengan melihat serial monitor atau ctrl+shift+M. 

Berikutnya mari kita tulis kode program nya:


// Program pengaturan lamanya lampu On/Off
int sensorPin = 0;              // pin signal potentiometer dihubungkan ke port analog 0
int ledPin = 13;                 // nomor pin LED internal Arduino
int sensorValue = 0;          // variable nilai awal yg dihasilkan sensor
void setup()
{
pinMode(ledPin, OUTPUT); 
Serial.begin(9600);            // untuk membaca data pada serial port di layar monitor
}

void loop()
{
sensorValue = analogRead(sensorPin);       // membaca nilai dari sensor Analog Serial.println(sensorValue);                        // menulis nilai sensor di layar monitor
digitalWrite(ledPin, HIGH);
delay(sensorValue);                                    // lamanya lampu On
digitalWrite(ledPin, LOW);
delay(sensorValue);                                    // lamanya lampu Off
}
silahkan di upload programnya sampai sukses.

sedikit mengenai lamanya injektor menyemprot tidak tergantung hanya beberapa sensor saja. penyemprotan sudah diolah oleh ECU mobil jadi sudah sangat kompleks sesuai dengan kebutuhan mesin. lamanya pembukaan akan mempengaruhi banyak sedikitnya bahan bakar yang disemprotkan sehingga dapat membentuk campuran gemuk maupun kurus. 

Saturday 9 June 2018

Arduino dan tombol Push bottom 2 ( Toogle Switch)

Setelah kita mempelajari Arduino dan tombol, berikutnya kita akan memelajari tombol pushbottom sebagai toogle switch  on dan off. disini fungsinya ya. kemudahan dalam menggunakan arduino ataupu mikrokontroler adalah fungsinya bisa berubah tanpa mengganti wiring pengkabelannya.
komponen yang dibutuhkan :
  1. tombol push bottom 1x
  2. lampu led 
  3. R 10 K
  4. R 220 Ohm
  5. Kabel rakit 
setelah dipersiapkan rangkaian diatas maka kita akan rangkai seperti pada gambar skema sebagai berikut : 


kira - kira hasilnya seperti ini : 


Setelah dibuat seperti rangkaian diatas berikutnya kita buat programnya :

int    buttonPin = 7;       // pin signal modul Switch dihubungkan ke pin 7 Arduino 
int    ledPin = 13;          // nomor pin LED internal Arduino 
int    kondisiSwitch = 0;    // nama variable status switch

int posisiAkhirSwitch = 0; // previous state of the button
int itungPencetSwitch = 0; // counter for the number of button presses

void setup() 
{
pinMode(buttonPin, INPUT);
pinMode(ledPin, OUTPUT);
}

void loop() 
    {
kondisiSwitch = digitalRead(buttonPin); // membaca nilai tombol tekan (sensor digital)
if (kondisiSwitch != posisiAkhirSwitch
           {                                                     // jika nilai sekarang tidak sama dengan nilai terakhir
if (kondisiSwitch == HIGH)
           {   itungPencetSwitch++;    }
            }
posisiAkhirSwitch kondisiSwitch;
if (itungPencetSwitch % 2 == 0) 
           {
digitalWrite(ledPin, HIGH);
            } else {
digitalWrite(ledPin, LOW);
     }
}

silahkan di upload programnya sampai sukses.

Dalam pemrograman seperti diatas, diperlukan adanya penyimpanan kondisi tombol yang di tampung dalam variabel " kondisiSwitch" bertipe interger. untuk fungsinya juga sudah jelas. 
Untuk lebih jelasnya silahkan dipraktekan.

Friday 8 June 2018

Arduino dan tombol Pushbottom

Halo temen - temen ototronik semua, kali ini kita akan mempraktekan arduino dan tombol input push bottom, jadi kalo di pencet nyala dan di pencet lagi akan mati. begitu ceritanya..

Hal - hal yang perlu dipersiapkan :

  1. tombol push bottom 1x
  2. lampu led 
  3. R 10 K
  4. R 220 Ohm
  5. Kabel rakit 
setelah dipersiapkan rangkaian diatas maka kita akan rangkai seperti pada gambar skema sebagai berikut : 


kira - kira hasilnya seperti ini : 


Setelah dibuat seperti rangkaian diatas berikutnya kita buat programnya :

int    buttonPin = 7;       // pin signal modul Switch dihubungkan ke pin 7 Arduino 
int    ledPin = 13;          // nomor pin LED internal Arduino 
int    buttonState = 0;    // nama variable status switch

void setup()
 {
 pinMode(buttonPin, INPUT);          // tombol tekan (push button) sebagai input:
 pinMode(ledPin, OUTPUT);           // LED pin sebagai output:
 Serial.begin(9600);                          // untuk membaca data pada serial port di layar monitor
}
void loop()
{
  buttonState = digitalRead (buttonPin);         // membaca nilai tombol tekan (sensor digital)       Serial.println(sensorValue);                          // menulis nilai sensor di layar monitor
  if (buttonState == HIGH)                            // check apakah tombol pushbutton ditekan
{
digitalWrite(ledPin, HIGH);                          // nyalakan LED (on) 
} else{
digitalWrite(ledPin, LOW);                           // matikan LED (off)
           }
}

silahkan di upload programnya sampai sukses.
Pada mobil program seperti ini di artikan bahwa kalo ada sinyal masuk maka aktuator akan On, dan Off , seperti kunci kontak ON maka mesin akan siap jalan dan Off maka semua mati.
tombol dalam pemrograman mikrokontroler merupakan bentuk sinyal digital. hal ini hanya akan memberikan logika ya dan tidak. High atau Low, benar atau salah, simpel bukan?
Yup, simpel sekali untuk logika digital ini. tanpa basa-basi. 

Arduino lampu led kedip

Sahabat ototronik, mari kita belajar membuat lampu led menyala dan mati dengan menggunakan 4  buah lampu led. Hal ini kita asumsikan untuk menyalakan 4 buah Injektor pada mobil. Namun masih mengaibakan perhitungan RPM mobil, kecepatan mesin. hanya menyala dan mati nya lampu led.  yang kita butuhkan adalah :
  1. arduino uno
  2. pcb breadboard
  3. kabel rakit
  4. lampu led 4 buah 
  5. kabel data 
  6. resistor sebesar 220 ohm. 
Rangkailah komponen diatas menjadi seperti berikut ini : 

berikutnya kita buka software arduino yang sudah di instal seperti gambar berikut :


kemudian tuliskan kode program berikut ini : 
// Menyalakan lampu led
// Menyalakan LED dengan Aktif HIGH (5Volt)
 Int P1 = 0; 
 Int P2= 1; 
 Int P3 = 2;
 Int P4 = 3; 

// Int = interger, Bilangan bulat
Void setup () 
{
   pinMode ( P1, OUTPUT);
   pinMode ( P2, OUTPUT);
   pinMode ( P3, OUTPUT);
   pinMode ( P4, OUTPUT);
}
 void loop() {
         // Menyalakan PIN  (HIGH = Memberi tegangan pada PIN ) 
        // Mematikan PIN (LOW = Tidak Memberi tegangan pada PIN )
        digitalWrite(P1, HIGH); // menyalakan lampu yang di P1
        delay(1000);
        digitalWrite(P1,LOW); // Mematikan lampu yang di P1
        delay(1000); 
        digitalWrite(P2, HIGH); // menyalakan lampu yang di P2
        delay(1000);
        digitalWrite(P2,LOW); // Mematikan lampu yang di P2
        delay(1000); 
        digitalWrite(P3, HIGH); // menyalakan lampu yang di P3
        delay(1000);
        digitalWrite(P3,LOW); // Mematikan lampu yang di P3
        delay(1000); 
        digitalWrite(P4, HIGH); // menyalakan lampu yang di P4
        delay(1000);
        digitalWrite(P4,LOW); // Mematikan lampu yang di P4
        delay(1000); 
}
Silahkan upload kedalam arduino, maka akan muncul secara bergantian nyalanya. akan menarik lagi jika lampunya berwarna warni. Namun pada gambar kita gambarkan warnanya adalah sama, karena pada dasarnya hal ini menunjukan Injektor pada mobil yang ukuran dan spesifikasinya adalah sama.

 Jika mengalami masalah lampu tidak nyala ada beberapa kemungkinan kesalahan yaitu kemungkinan lampu lednya terbalik kakinya, atau power nya tidak masuk. bisa juga disebabkan nilai R yang diambil terlalu besar. 

Thursday 7 June 2018

Sistem Minimum At89s51

Skedar share untuk gambar sistem minimum AT89S51

Persiapan Belajar Arduino

Hai sobat Ototronik, Masih banyakkah  yang bertanya apa yang bisa dilakukan oleh arduino. jika masih bertanya demikian berarti masih tergolong pemula dan ingin mencari tahu apa itu tentang arduino. 
Dalam artikel kali ini kita akan belajar mengenai arduino dari tingkat dasar dan sederhana, untuk mengerti apa yang bisa arduino lakukan. 
Pertama kita akan mempersiapkan kebutuhan untuk belajar arduino. Software yang kita butuhkan adalah : Software arduino.  ( saat artikel ini ditulis masih versi : 1.8.5 ). Download 

Jangan banyak - banyak atau software yang lain ya karena bisa buat kita binggung. 
kemudian yang kedua yaitu Hardware yang kita butuhkan adalah starter kit arduino, nih link nya ya. lebih baik yang stater kit ya untuk belajar jangan yang satuan, karena untuk belajar akan lebih boros belinya, apalagi kalo beli online boros di ongkir. 
saya sarankan yang arduino uno dulu dan yang harga mahal dikit bolehlah, hal ini menjamin kualitas hardware nya tentunya. jangan yang murah dapat banyak untuk tahap belajar karena kita tidak akan tahu yang bagus bagaimana jika pertama saja kita beli yang kualitas KW.

Pengalaman admin beli yang murah baru beberapa kali langsung K.O. karena power yang salah. Kalo sudah dapat silahkan software nya di instal dan arduino nya di pasang di komputer.  Sekian dulu artikelnya biar agan semua siapkan bahan diatas nanti kita sambung lagi, di artikel berikutnya. 

Wednesday 6 June 2018

Aliran Pencatatan barang

Aliran Pencatatan  Barang

Guna memahami aplikasi gudang untuk sekolah, sebaiknya kita pahami alur dari barang masuk ( pembelian barang) sampai barang keluar atau dipakai terlebih dahulu.

Pembelian barang

Barang Masuk ke Gudang

Catatan Penerimaan Barang

Barang digunakan

Analisis Pengunaan Barang

Rencana Kebutuhan Barang
 
Dengan melihat alur pencatatan barang, untuk merencanakan barang kebutuhan praktek berikutnya akan lebih mudah dan pas sesuai dengan keadaan kebutuhan sekolah.

Kategori Barang

Sedangkan untuk barang dikategorikan sebagai berikut :
1.      Media Praktek
2.      Barang Habis Pakai
3.      Barang Tidak habis pakai

Format Barang Keluar Masuk


Kemudian untuk penggunaan barang habis pakai supaya tercatat dengan baik, perlu disediakan Formulir Ambil barang untuk memudahkan kepada siswa yang praktek maupun untuk kegiatan lainnya seperti pengambilan untuk perbaikan media maupun praktek yang ada dibengkel Sekolah.
Pengambilan barang yang tidak habis pakai  disebut sebagai peminjaman barang, untuk meminjam barang diperlukan Formulir untuk peminjaman barang atau Formulir bon alat.  



FORMULIR BON ALAT BENGKEL OTOTRONIK
Nama Job Praktek : ………………………………..
Kelompok : …………………    Kelas : ……………………
No
Nama Alat
Jumlah
















TGL  Pinjam
TGL Kembali
TTD Toolman







 
                            Gambar 1.2 Contoh Formulir Bon Alat



FORMULIR AMBIL BAHAN BENGKEL OTOTRONIK
Nama Job Praktek : ………………………………..
Kelompok : …………………    Kelas : ……………………
No
Nama Bahan
Jumlah
















TGL  Ambil
TTD Toolman




 











                           
                    Gambar 1.3 Contoh Formulir Bahan Habis Pakai

Fomat Analisis Barang

Setelah barang diambil (barang habis pakai) dan barang di pinjam (Barang tidak habis Pakai) berikutnya adalah cara menganalisis pemakaian barang. Tentunya untuk perlakuannya memerlukan langkah yang berbeda.
Analisis barang habis pakai menggunakan cara pencatatan seperti Stock Barang yang ada dikurangi dengan pengambilan barang sehingga akan muncul pemakaian barang habis pakai. Untuk mengetahui kekurangan barang, kita dengan mudah hanya dengan melihat jumlah pemakaian yang ada.
Sedangkan untuk barang yang tidak habis pakai, kita menggunakan catatan banyaknya barang tersebut yang digunakan dalam satu minggu. Sehingga akan terlihat alat manakah yang sering digunakan dan perlu untuk penambahan alat supaya praktek berjalan dengan lancar tanpa kekurangan alat lagi.
Dengan demikian untuk pembelanjaan berikutnya akan mudah untuk membuat rencana kebutuhan barang baik yang habis pakai maupun yang tidak habis pakai.

 

Format Pembuatan Laporan Barang

Pembuatan laporan dalam hal ini dibuat berdasarkan pemakaian barang atau penggunaan barang untuk keperluan bengkel sehingga dapat diketahui barang mana yang cepat habis atau banyak dipakai untuk keperluan pelaporan pertanggungjawaban barang. Untuk laporan yang akan dibuat adalah  sebagai berikut :
1.      Laporan Inventaris Barang
2.      Laporan Kategori barang ( Habis pakai dan tidak habis pakai)
3.      Laporan Penerimaan Barang
4.      Laporan Analisis Habis Pakai
5.      Laporan Analisis Tidak Habis Pakai
6.      Laporan Penggunaan barang
7.      Laporan Pengembalian Barang

8.      Laporan Analisis Pemasok Barang.